SELAMAT DATANG DI BLOGNYA NU KRECEK KEC. BADAS KAB. KEDIRI, JAWA TIMUR

KONFERENSI MWCNU

Konferensi MWC NU Kec. Badas telah dilaksanakan Pada hari Sabtu dan Ahad tanggal 17-18 Nopember 2012 bertempat di PONPES AL ISHLAH Dusun Banaran Desa Tunglur Kec badas kab Kediri  .Acara Konferensi tersebut secara resmi telah dibuka oleh Bapak K.H. Sulaiman Lubis, MM selaku ketua tanfidziyah PCNU Kab Kediri, sebelumnya juga diawali dengan pengajian umum yang dihadiri oleh muballigh Bapak K.H. Zamroji dari kota Blitar , yang lebih menarik acara ini juga dimeriahkan dengan adanya bazar  yang sangat ramai sekali disepanjang jalan dusun banaran ,tidak ketinggalan USNU MITRA BUANA juga menggelar berbagai macam dagangannya seperti Beras , minyak goreng ,gula dan sebagainya semuanya dijual dengan harga dibawah standar contoh beras IR 64 yang semestinya harga standar adalah Rp.7.600 sampai 7.800,- saat itu hanya dijual dengan harga Rp.6.600,- demikian juga komoditi yang lain sengaja dijual murah pada  saat konferensi " ini semua untuk warga nahdliyin " ujar ketua USNU MITRA BUANA bapak H.Qomari .Selanjutnya pada hari kedua acara Konferensi  dilanjutkan dengan Komisi -Komisi dimulai dari sidang pembahasan tata tertib sampai dengan puncak acara pemilihan Ro'is Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah, alhamdulillah acara demi acara telah berjalan lancar dengan penuh kidmah para peserta konferensi yang hadir dari berbagai dusun dan desa sekecamatan badas yang mewakili Pengurus anak Ranting masing masing 2 orang dan mewakili pengurus Ranting masing masing 4 orang semua dengan antosiasme yang tinggi dengan menghasilkan keputusan keputusan dan program - program yng akan dilaksanakan untuk lima tahun kedepan . sebagai puncak acara adalah pemilihan Ro'is Syuriyah dan Ketua tanfidziyah acara ini sangat haru dan gembira sesekali hadirin peserta konferensi bersorak sorai terutama saat pemilihan Rois syuriyah kerena pada saat penjaringan muncul calon yang sangat banyak sekali sehingga pemilihan sempat diulang beberapa kali hingga akhirnya mengerucut menjadi dua kandidat calon yakni K.H. Zaini Chudlori dari Ponpes Darul falah balongsari Dan K. Yunus Mubari dari Krecek , Sejak dari awal tahapan pemilihan baik pemilihan Ro'is Syuriyah Maupun pemilihan Ketua Tanfidziyah dilaksanakan secara demokratis dengan azas LUBERJURDIL   hingga sampai pada akhirnya telah terpilih K.Yunus Mubari  sebagai Rois Syuriyah dan Bapak Khoirul Basyar, S.Pd sebagai ketua Tanfidziyah MWC NU Kec.Badas Masa Khidmat 2012 sampai dengan 2017 .        

Semaan

Semaan adalah Tradisi membaca dan mendengarkan pembacaan Al-Qur'an di kalangan masyarakat NU dan pesantren umumnya. Kata ‘semaan’ berasal dari bahasa Arab sami’a-yasma’u, yang artinya mendengar.

Kata tersebut diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi “simaan” atau “simak”, dan dalam bahasa Jawa disebut “semaan”. Dalam penggunaanya, kata ini tidak diterapkan secara umum sesuai asal maknanya, tetapi digunakan secara khusus kepada suatu aktivitas tertentu para santri atau masyarakat umum yang membaca dan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an.

Tidak hanya sekadar membaca dan mendengar Al-Qur’an, penggunaan kata semaan saat ini secara ketat disematkan kepada sejumlah orang yang membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan cara menghafalnya.
Dalam pengertian ini, semaan dapat dijadikan sebagai metode menghafal Al-Qur’an, yaitu biasanya berkumpul minimal dua orang, atau bisa juga lebih, yang salah satu di antara mereka ada yang membaca Al-Qur’an (tanpa melihat teks ayat), sementara yang lainnya mendengar serta menyimaknya.
Pendengar sangat bermanfaat dalam metode hafalan ini, sebab ia/mereka bisa melakukan koreksi atau membenarkan jika pelantun Al-Qur’an itu membacanya salah.

Ada pula pengertian bahwa semaan adalah kegiatan membaca dan mendengarkan Al-Qur’an berjama’ah atau bersama-sama, di mana dalam semaan itu juga selain mendengarkan al-Qur’an, yang hadir (sami’in) juga bersama-sama melakukan ibadah sholat wajib secara berjama’ah juga sholat-sholat sunnah yang lain, dari ba’da subuh hingga khatamnya Al-Qur’an.

Dilihat dari akar kesejarahannya, semaan Al-Qur’an tidak bisa dilepaskan dari pencetusnya, KH Chamim Djazuli atau yang bisa dikenal Gus Miek. Gus Miek adalah tokoh sentral semaan Al-Qur’an yang pengikutnya ribuan orang. Gus Miek memimpin Majelis Semaan, yang mula-mula didirikan di kampung Burengan Kediri sekitar tahun 1986.

Mula-mula pengikutnya hanya 10-15 orang, tetapi terus berkembang menjadi ribuan. Tempatnya pun tidak hanya di masjid atau dari rumah ke rumah, tetapi sudah memasuki wilayah pendopo kabupaten, Kodam bahkan sampai ke Keraton Yogyakarta.

Gus Miek yang mempunyai “kebiasaan” berkelana ke beberapa daerah, timbullah gagasan semaan Al-Qur’an. Ungkapan Gus Miek yang terkenal, “Saya ingin benar dan tidak terlalu banyak salah, maka saya ambil langkah silang dengan menganjurkan pada para santri untuk berkumpul sebulan sekali, mengobrol, guyonan santai, diiringi hiburan.
Syukur-syukur jika hiburan itu berbau ibadah yang menyentuh rahmat dan nikmat Allah. Kebetulan saya menemukan pakem bahwa pertemuan seperti itu jika dibarengi membaca dan mendengarkan Al-Qur’an, syukur-syukur bisa dari awal sampai khatam, Allah akan memberikan rahmat dan nikmat-Nya”.

Jadi menurut Gus Miek, secara batiniah semaan Al-Qur’an adalah hiburan yang baik (hasanah). Selain itu juga merupakan upaya pendekatan diri kepada Allah, dan sebagai tabungan di hari akhir. (Sumber: Ensiklopedi NU)

PENGUMUMAN